Untuk Beliau yg telah tenang di pangkuan Bapa di Surga

[postlink]http://abnersiagian.blogspot.com/2009/07/untuk-beliau-yg-telah-tenang-di.html[/postlink]

Untuk Beliau yg telah tenang di pangkuan Bapa di Surga

Aku tidak pernah berfikir tentang apa yang akan terjadi kelak pada diriku ketika aku dewasa nanti. Ketika aku kecil dulu, aku pernah bermimpi untuk menjadi seorang Advokat sukses, tapi apa daya, Tuhan berkehendak lain pada diriku.

Aku telah berjanji dalam hatiku untuk menuruti apa yang telah Orang Tuaku inginkan,walau itu terasa sangat berat dan menyedihkan buatku. Aku hanya ingin melihat kedua Orang Tuaku tersenyum dan bahagia,karena bagiku senyum mereka adalah kebahagiaan tanpa cela yang sangat berarti buatku.

Tahun 2008,tepatnya di bulan Desember awal, menjadi hari yang sangat kelam buatku dan semua keluargaku. Hari yang meruntuhkan semua impianku. Hari dimana aku kehilangan salah satu kebahagiaan tanpa cela yang selalu ada dihatiku. Hari dimana sosok yang sangat aku sayangi dan kagumi,kembali ke pangkuan Bapa Di Surga. Ke tempat yang paling indah di sisi-Nya.

Aku tidak kuasa menahan air mataku untuk jatuh,untuk tidak menangis dihadapannya. Beliau pernah berkata padaku bahwa beliau tidak suka bila anak-anaknya menjadi seseorang yang cengeng dan pengecut. Aku tidak ingin melihat beliau pergi dengan melihat aku menjadi seorang cengeng.Tapi apa daya,Kekuatan hatiku tidak mampu untuk menahan tetesan air mataku yang telah meleleh,jatuh ke tanah yg kering. Air mata yang mengiringi jalan beliau menuju ke tempat peristirahatan sementara di dunia.

Aku menyayangi dia lebih dari apapun.Lebih dari diriku sendiri. Aku ingat bagaimana beliau memandikan aku ketika aku kecil dulu,beliau membelikan aku baju yang indah,beliau menyuapi aku makan,beliau yang selalu mendoakan aku dan kakak-kakakku dimanapun kami berada,beliau yang menjadi tempat aku mencurahkan semua masalahku dan membantu menyelesaikannya,beliau yang selalu tabah dalam menghadapi setiap masalah. Sampai saat ini aku masih merasa bahwa beliau masih ada dan hidup di sekelilingku. Aku masih ingat ketika aku SMA dulu,aku pernah dirawat di sebuah Rumah Sakit karena terkena DBD,dan beliau lah yang menjaga diriku siang - malam tanpa pernah mengeluh sedikitpun.Tanpa pernah memikirkan kesehatan dirinya sendiri hanya demi kesehatan diriku yg tergolek lemah. Beliau rela pergi kesana-kemari hanya demi seorang anaknya yang selalu membuatnya kesal,yang selalu tidak pernah menurut,dan yg selalu nakal padanya.

Beliau memang sosok wanita paling tangguh di dunia ini. Beliau menjadi orang yg paling kukagumi lebih dari apapun.Bagiku,dialah Bunda Teresa dalam hidupku. Dia selalu memberi,tanpa pernah mengharapkan sebuah pamrih. Tanpa pernah mengeluh akan semua pengorbanan yg telah dilakukannya.

Mama, tetaplah engkau hidup didalam hatiku dan terus menjaga kami anak-anakmu,yang selalu membanggakan engkau dan menyayangi engaku lebih dari apapun. Teruslah menjadi senyuman tanpa cela dalam hatiku,yang akan terus terpatri dalam hatiku hingga kelak aku dipanggil Bapa…

Selamat Jalan Mama, Selamat Jalan Kebahagian Tanpa Cela…

Tulisan Ini didedikasikan untuk Mama Miana Br.Tarihoran, Mamaku Tercinta yg telah pergi ke pangkuan Bapa di Surga.

I Love U ,Mam..

0 comments: